Kamis, 28 Agustus 2008

Panggil aku, AFI!

30 Desember 2005,

Namaku Joko Afianto, orang memanggilku Joko. Usiaku 25 tahun, pria satu-satunya dikeluargaku. Ayah telah meninggal saat umurku 1 tahun dan Ibu harus bekerja keras banting tulang membesarkan aku dan kedua kakak perempuanku.


Ibu berjualan pakaian di pasar modern, agar kami menjadi anak yang berguna dan berhasil kelak katanya. Jika pulang sekolah kami sering diajak Ibu berjualan.


Puji tuhan, semakin hari dagangan Ibu selalu habis dan laku. Ibu pun bisa membiayaiku melanjutkan pendidikan hingga aku kuliah, sedangkan kakak-kakakku lebih memilih untuk membantu Ibu berjualan, “Toh buat apa seorang wanita sekolah tinggi-tinggi, ujung-ujungnya balik lagi ke dapur,” pikir mereka.


Saat lulus sekolah, Ibu menyuruhku melanjutkan kuliah ke jurusan Ekonomi bisnis agar aku bisa mengembangkan bisnis jualannya, meskipun sebenarnya aku lebih suka dengan fashion design, maklum dari kecil aku sudah mengerti dunia tekstil. Namun karena aku tidak mau mengecewakannya akhirnya aku mengikuti permintaannya.


2003

Bisinis Ibu mulai turun, karena mulai banyak pesaing. Ibu pun mulai sakit-sakitan akhirnya kakak-kakakkulah yang melanjutkan bisnis Ibu. Sayangnya mereka tidak sehebat Ibu dalam mengurus bisnis, hingga akhirnya bisnis Ibu pun harus gulung tikar.


Aku baru saja lulus kuliah. Aku mencoba melamar pekerjaan ke sana ke sini namun tidak berbuah hasil. Dan pada saatnya, ada tawaran datang dari perusahaan majalah fashion ternama. Aku melamar sebagai Public Relationship (PR), sayangnya posisi yang dibutuhkan adalah fashion stylish. Demi uang akhirnya aku pun menerima tawaran itu, toh aku pun mengerti dunia fashion, maklum dari kecil sudah berkecimpung di dunia itu, pikirku.


Oh ya, aku lupa menceritakan bahwa aku sangat benci saat orang memanggilku Joko, aku lebih senang dipanggil AFI. Karena…….


Aku penghidap oriantasi seksual. Cara bicaraku kemayu, perasaanku lembut, penampilan feminim, dan menyukai sesama jenis. Namun karena aku menjaga perasaan ibu, aku berusaha normal di depannya.


Berawal dari pertemuanku dengan Om Boy, pria paruhbaya yang kaya raya. Dia yang merubah hidupku. Dialah pemilik perusahaan tempatku bekerja. Dia mencoba mendekatiku, awalnya aku menolak namun entah bagaimana, aku seperti terhipnotis oleh rayuannya hingga akhirnya dia berhasil mengajakku berkencan.


Aku mulai jatuh cinta padanya dan dia pun mengajakku menikah. TUHAN….Aku takut, dipikiranku saat itu hanyalah Ibu dan keluargaku, mereka berharap besar padaku.


Aku jatuh cinta sama Om Boy, dia ingin membiayai kehidupanku bahkan keluargaku, apapun yang diminta akan dikabulkan. Dengan syarat aku keluar dari perusahaannya dan…..Aku harus menjadi seorang wanita (secara fisik). Ya…OPRASI KELAMIN!!




Hikmah yang dapat diambil dari cerita di atas


Cintailah apa yang Anda miliki, milikilah apa yang Anda cintai. Syukuri apa yang Tuhan telah berikan. Karena Tuhan telah memberikan ”garis” kepada tiap umatnya dan takdir itu tidak bisa diubah, yaitu :


JENIS KELAMIN

Memang ada operasi untuk mengubah kelamin. Tapi ingat, tidak bisa merubah roh orang yang bersangkutankan. So, Terimalah dirimu apa adanya apakan engkau dilahirkan sebagai pria maupun wanita.


ORANG TUA

Tidak ada yang bisa memilih dilahirkan oleh orang tua yang mana. So, you must respect your parents!! Apapun dia, siapapun dia, you must respect them!! Kalau tidak, itu akan terjadi dalam kehidupanmu nanti. Bagaimana jika nanti anak anda tidak menghargai anda?


HARI KELAHIRAN

Sudah ditetapkan oleh Tuhan, sebelum dunia dijadikan. Amazing rite?! But it's true. Jangan menyesali, mengapa engkau harus lahir ke dunia tapi disia-siakan oleh orang yang kau kasihi. Tuhan punya tujuan untukmu.


BENTUK FISIK

Jika matamu sipit, yah itulah Anda. Jika hidungmu pesek, terima itu, dll. karena banyak orang yang mengubah bentuk wajahnya, apakah itu memancungkan hidung, alis matanya dicukur habis, dll, jadi kelihatan aneh dan tidak natural.


MASA LALU

Ini juga sudah ditetapkan oleh Tuhan. Jangan melihat ke belakang, hanyalah membuat Anda "frozen" - tidak kah bisa kita lihat hari depan akan lebih indah dari hari ini?


KEDUDUKAN DALAM KELUARGA

Apakah engkau anak bungsu, sulung, atau tengah, you can not change it. Nikmati sajalah.


SUKU BANGSA / RAS

Menyesal jadi orang Indonesia yang terus menerus dilanda kesulitan? Atau menyesal jadi orang Batak yang kalau menikah perlu upacara adat yang mahal dan lama? Atau jadi orang Cina yang suka ditindas dan diintimidasi? Hmmm.....Nah, sekarang ubah cara berpikirmu. Tuhan sudah menetapkan engkau di bangsa ini untuk satu tujuan.


Itulah hal yang tidak bisa kita ubah. Meskipun ada yang kita bisa ubah, misalnya: bentuk fisik, itu akan membawa kita ke dalam situasi yang tidak pernah puas. Selalu ingin ubah penampilan terus. Capek kan? Terimalah dirimu apa adanya, seperti Tuhan menerimamu.


Memang dunia melihat rupa, tapi Tuhan melihat hati. Apa yang kau lakukan setiap hari itu lebih penting dari penampilanmu. Bukan berarti kau bisa berpenampilan seenaknya, tidak!! Tapi engkau harus menerima apa yang sudah Tuhan berikan padamu. Kulitmu yang hitam, hidungmu yang kurang mancung, rambut yang lurus, urang tinggi, dll.


Fokuslah pada hal-hal yang dapat Anda ubah dan terimalah hal-hal yang tidak dapat Anda ubah dan nikmatilah hidup sepuas-puasnya & PROUD TO BE YOUR SELF.

1 comments:

Anonim mengatakan...

SETUJUUUUU!
just be your self!