Selasa, 21 Desember 2010

Mau Maju Mental Belagu

Garuda di dadaku, garuda kebanggaanku. Ku yakin hari ini pasti menang!”. Suara riuh nyanyian penonton terdengar di segala penjuru. Ribuan suporter datang memenuhi Stadion Gelora Bung Karno Senayan (GBK). Seketika GBK di sulap menjadi lautan merah. Semua orang berpakaian dan beratributkan merah putih, bernyanyi, berteriak penuh semangat. Ya, bangsa ini memang sedang merayakan euforia kemenangan dan kemajuan TIMNAS sepak bola yang dilatih Alffred Riedl. “Kita bangga, optimis, yakin!!” kata salah satu sporternya.



Tiba-tiba sebuah berita entah benar atau HOAX minta semua penonton bola menggunakan batik serta aksesoris kesenian Indonesia seperti angklung, reog, dan sebagainya saat Final Indonesia lawan Malaysia nanti. Katanya biar Malaysia tau kalo batik dan kesenian lainnya milik kita. Terus biar seluruh dunia melihat betapa bersatunya bangsa kita dengan mencintai nilai-nilai sejarah.



Langsung aja terbesit dalam pikiran gue “Gila, FAKE banget sih!!” Nonton bola pake batik untuk nunjukin betapa kayanya kita dan biar semua tau betapa bersatunya kita. ----- MUNAFIK!!. Kecintaan terhadap bangsa kok terpaksa dan pura-pura.



Mau pake batik? Lo kata mau ke undangan. Mau bawa topeng Reog? Lo tau gak topeng reog itu segede gaban?”. Dan masih banyak pertanyaan sinis gue lainnya.



Batik udah diaku dunia sebagai salah satu budaya Indonesia, bangsa lain udah tau kalo Indonesia itu kaya, bangsa lain pasti bergetar dan takut ketika masuk stadion dan melihat LAUTAN MERAH dan teriakan INDONESIA.



Lagi pula percuma kalo cuma jadi Nasionalis dadakan. Jujur dan berkaca sama diri kita sendiri deh, berapa cinta dan bangga kita sama Tanah Air Indonesia? Apa yang udah kita lakukan untuk Indonesia ditengah morat-maritnya bangsa ini?



"Jangan tanya apa yang negara kasih buat lo? Tapi tanya apa yang lo kasih buat negara” - Pandji Pragiwaksono.


Mungkin banyak diantara kita jago ngedance apalagi pas clubbing. Tapi berapa banyak dari kita yang bisa nari daerah? Kaya Rumingkang?


Banyak dari kita atau anak kecil hafal dan fasih lagu-lagu barat. Tapi berapa banyak yang hafal dan fasih lagu daerah?


Banyak anak yang mau ikut sekolah gambar manga (animasi Jepang). Tapi berapa banyak anak yang mau belajar ngbatik?


Ketika mainan luar merajalela (Xbox, PS3, Nintendo DC, dll), berapa banyak anak kota masih suka main grobak sodor? Petak umpet, dll?


Ketika bergaul/bersosialisasi dimanapun termasuk dunia maya, kita lebih sering dan bangga menggunakan bahasa asing, biar dibilang keren katanya!! Tapi berapa banyak dari kita yang bangga menggunakan bahasa Indonesia?


Saat liburan banyak yang bangga dan merasa prestige nghabisin waktunya ke luar negeri. Tapi berapa banyak yang bangga menghabisin liburan di dalam negeri?


Saat kumpul sama teman kita pengen selalu keliatan cantik dan keren dengan pakaian bermerk buatan luar. Tapi berapa bangga kita pergi mengenakan batik dan pakaian khas buatan Indonesia lainnya?


Pengennya Negara kita maju, tapi selalu ngeluh sama keadaan. Berapa banyak dari kita yang udah memajukan Negara tanpa mengeluh?


Jadi bulshit ngomong mencintai nilai-nilai sejarah!



Banyak dari kita cuma bisa ngeluh dengan keadaan Indonesia sekarang ini tanpa ngasih solusi atau kemajuan. Kemacetan, infrastruktur, sampah, banjir, korupsi, kemiskinan, pendidikan dan bobroknya mental bangsa dijadiin alasan kita membenci sesama, kita jadi bangsa yang penuh curiga, bangsa yang gak percaya diri, bangsa yang suka nghina, padahal kita cuma bisa berkoar-koar tanpa solusi. Bilangnya mau Indonesia maju, tapi sayangnya mental masih belagu.



Mau bikin Indonesia maju banyak cara, man! Lakukan sesuai kemampuan dan keahlian sendiri. Bisa lewat seni, budaya, olahraga, sosial, politik, pendidikan, dan lain sebagainya. Lo bisa bikin lapangan pekerjaan sendiri, lo bisa berprestasi dengan mengharumkan nama Indonesia, atau kalo lo belum mampu berkarya banyak buat Indonesia, bisa dengan cara mudah lainnya, misal buang sampah pada tempatnya, antri, tepat waktu, menanam pohon, melestarikan binatang, mengurangi pemakaian plastik, tertib di jalan, saling menghargai, dan lain sebagainya, dengan itu sama aja lo berperan ikut serta memajukan Indonesia.



Sadar gak sih lo kalo bangsa Indonesia ini bangsa yang kaya, bahkan orang Singapur pernah bilang, “Indonesia doesn’t need the world, but the world needs Indonesia! (Indonesia tidak memerlukan dunia ini. Dunia inilah yang butuh indonesia!). Everything can be found here in Indonesia, u don’t need the world! (Semua telah tersedia di indonesia, kalian tidak memerlukan dunia!)”.



Apa jangan-jangan kita seperti ini karena mentang-mentang punya banyak kekayaan, lantas jadi sombong, gak butuh, dan lupa diri?


Liat Brunai, mereka jadi negara makmur dan kaya cuma dari minyak. Liat Singapura, mereka punya kekayaan alam apa? Gak punya! Mereka cuma punya pariwisata, tapi liat mereka jauh lebih maju dari kita. Tapi liat kita, liat di sekeliling kita, berapa banyak kekayaan alam yang Negara kita miliki? Berapa banyak kekayaan budaya kita? Berapa banyak tempat pariwisata yang bisa kita kunjungi di Indonesia? MELIMPAH!



Mulai sekarang, Bergerak, Bangga dan Cintai Indonesia setulusnya dengan cara masing-masing.



Semoga kebanggaan dan nasionalisme ini bukan hanya euforia semata.


Salam nasional-is-me

0 comments: